Pada
suatu kesempatan, setelah belajar bermeditasi dari Sang Buddha, seorang bhikkhu
segera pergi ke hutan. Meskipun ia telah berusaha dengan keras, dia hanya
mendapat kemajuan yang kecil dalam latihan meditasinya; sehingga ia memutuskan
untuk kembali menemui Sang Buddha untuk belajar lebih jauh.
Dalam
perjalanan pulang, dia melihat sebuah bayangan, dimana hanya merupakan
penampakan semu dari air. Segera ia menyadari bahwa tubuh ini juga semu seperti
bayangan. Dengan tetap memelihara pikiran tersebut, dia kembali ke muara sungai
Aciravati. Ketika ia sedang duduk di bawah pohon dekat sungai, melihat ombak
yang pecah, ia menyadari bahwa tubuh ini tidak kekal.
Kemudian
Sang Buddha menampakkan diri dan berkata kepadanya: “Anak-Ku, apa yang kamu
telah sadari bahwa tubuh tidak kekal seperti halnya busa, dan semu seperti
halnya sebuah bayangan.”
Kemudian
Sang Buddha membabarkan syair 46 berikut:
Setelah mengetahui bahwa,
tubuh ini bagaikan busa,
dan setelah menyadari sifat mayanya,
maka hendaknya seseorang mematahkan bunga nafsu keinginan,
dan menghilang dari pandangan raja kematian.
Bhikkhu
tersebut mencapai tingkat kesucian arahat setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar