Di
suatu senja, Y.A. Ananda sedang duduk sendiri. Dalam pikiran beliau timbul
masalah yang berkaitan dengan bau dan wangi-wangian. Ia berpikir: “Harumnya
kayu, harumnya bunga-bunga, dan harumnya akar-akaran semuanya menyebar searah dengan
arah angin, tetapi tidak bisa berlawanan dengan arah angin. Apakah tidak ada
wangi-wangian yang dapat melawan arah angin? Apakah tidak ada wangi-wangian
yang dapat merebak ke seluruh dunia?”
Tanpa
menjawab pertanyaannya sendiri, Y.A.Ananda menghampiri Sang Buddha dan meminta
jawaban dari-Nya.
Sang
Buddha mengatakan, “Ananda, andai saja ada seseorang yang berlindung terhadap
Tiga Permata (Buddha, Dhamma, Sangha), yang melaksanakan lima latihan sila,
yang murah hati dan tidak kikir, seseorang yang sungguh bijaksana dan layak
memperoleh pujian. Kebajikan orang tersebut akan menyebar jauh dan luas, dan
para bhikkhu, brahmana dan semua umat akan menghormatinya di manapun ia
tinggal.
Kemudian
Sang Buddha membabarkan syair 54 dan 55 berikut :
Harumnya bunga,
tidak dapat melawan arah angin.
Begitu pula harumnya kayu cendana, bunga tagara dan melati.
Tetapi harumnya kebajikan,dapat melawan arah angin;
harumnya nama orang bajik dapat menyebar ke segenap penjuru.
Harumnya kebajikan,
adalah jauh melebihi harumnya kayu cendana,
bunga tagara, teratai maupun melati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar